- Dok. PBVSI
VIVA.co.id – Proliga musim 2017 sudah memasuki tahap putaran kedua di GOR Tri Darma, Gresik pada 3 hingga 5 Maret 2017 mendatang. Babak ini sekaligus menjadi awal digelarnya putaran yang sangat menentukan bagi tim yang melangkah ke babak perempat final.
Usai putaran pertama berlangsung yang berlangsung di beberapa kita, kini seluruh tim sama-sama memiliki peluang untuk lolos ke final four. Persaingan pun semakin ketat, karena setiap tim pasti ingin memetik kemenangan.
Menurut Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty, pada musim kompetisi yang sudah memasuki tahun ke-16 ini, kemenangan sangat penting bagi klub-klub Proliga. Karena kemenangan menjadi penilaian pertama di dalam menentukan peringkat.
"Kalau dulu perhitungan di dalam menentukan peringkat pertama adalah poin atau nilai. Sekarang kemenangan," ujar Hanny, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA.co.id.
Seperti diketahui, di dalam peraturan baru Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), jumlah kemenangan menjadi penentu utama di dalam penyusunan peringkat.
Contohnya, tim yang memiliki poin tujuh dengan dua kemenangan, sedangkan tim lainnya memiliki nilai enam tapi dengan tiga kemenangan, maka tim yang lebih tinggi peringkatnya adalah tim yang menang paling banyak.
"Dengan adanya peraturan baru ini tim tidak hanya ingin segera meraup poin tapi juga kemenangan. Makanya persaingan lebih seru dan menarik untuk diikuti," papar Hanny yang juga Ketua V Bidang Pertandingan PP PBVSI.
Yang menarik lagi, seluruh tim masih diberi kesempatan mengganti pemainnya menjelang seri pertama putaran kedua di Gresik. Kesepakatan itu dihasilkan dalam pertemuan teknik satu hari menjelang laga.
Selain itu, perhelatan putaran kedua ini seluruh tim diwajibkan sudah memiliki pemain asing minimal satu dan maksimal dua pemain. Setiap tim diperbolehkan mengganti tiga pemainnya termasuk satu pemain asing.
"Tapi jika tidak mengganti pemain asing, tiap tim boleh memasukkan tiga pemain domestik. Pemain yang didaftarkan setiap tim maksimal 15 pemain. Oleh sebab itu, tiap tim tidak ingin kecolongan," tutur Hanny.
