Indonesia Dorong Kriket dan Jet Ski Tanding di Asian Games

Menpora Imam Nahrawi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id – Indonesia mengupayakan kriket dan jet ski menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games XVIII/2018 di Jakarta dan Palembang. Keduanya bukan merupakan cabang olahraga Olimpiade.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Namun, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, prestasi Indonesia yang bagus di kedua olahraga di tingkat internasional bisa dijadikan pertimbangan supaya atlet nasional memiliki kemungkinan menyumbang raihan medali lebih banyak dari kedua cabang olahraga itu.

"Kami punya harapan ada cabang yang bisa mendorong perbaikan peringkat kita," ujar Imam di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora

Imam mengatakan, kriket diupayakan menjadi cabang olahraga Asian Games mengingat Indonesia memiliki peringkat dunia yang cukup tinggi, 34. Sementara jet ski, juga diupayakan karena seorang atlet Indonesia baru saja berhasil menjadi juara dunia.

"Kita kan hebat, kita juara dunia. Tapi, (kriket dan jet ski) tak ada dalam Sport Olympic. Makanya itu yang kita dorong," ujar Imam.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sebagai informasi, jumlah olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games Jakarta - Palembang direncanakan 36. Jumlah tersebut berkurang dari rencana sebelumnya, sebanyak 42. Indonesia memutuskan penyesuaian jumlah atas pertimbangan efisiensi biaya.

Dari 36 cabang yang direncanakan, ketentuan Komite Olimpiade Asia (Olympic Committee of Asia/OCA), mengatur 33 di antaranya haruslah yang juga dipertandingkan di Olimpiade.

Imam mengatakan Indonesia akan melakukan negosiasi supaya hanya 30 cabang Olimpiade yang dipertandingkan. Enam sisanya, adalah pilihan tuan rumah. Kriket dan jet ski diupayakan menjadi dua cabang non-Olimpiade yang disertakan. Menurut Imam, empat slot olahraga non-Olimpiade lain yang masih tersisa akan diupayakan pula sebagai cabang yang memungkinkan Indonesia meraih medali.

"Menentukan nama enam cabang yang dihapus (dari 36 cabang) itu tentu tak mudah karena masing-masing punya ekspektasi lebih besar bahwa nanti (cabang penggantinya) ini akan mendapat medali atau sebagainya," ujar Imam. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya