Singapore Open Superseries 2017

Drama Sengit Warnai Lolosnya Anggia/Ketut dan Fitriani

Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
Sumber :
  • badmintonindonesia.org

VIVA.co.id – Indonesia kembali meloloskan dua wakil skuat putrinya ke babak dua Singapore Open Superseries 2017. Fitriani tampil gemilang mengalahkan tunggal putri Jepang, Mitani Minatsu dan duet Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi menekuk wakil Malaysia, Mei Kuan Chow/Lee Meng Yean, Rabu 12 April 2017.

Hasil Pertandingan Wakil Indonesia di Hari Kedua Thailand Masters 2024

Kemenangan pertama dipetik oleh pasangan ganda putri, Anggia/Ketut menang melalui rubber game, 21-19, 14-21 dan 22-20 di hadapan publik Singapore Indoor Stadium. Game pertama diamankan Anggia/Ketut setelah berhasil unggul sepanjang pertandingan. 

Meskipun Chow/Lee mencoba menyusul, Anggia/Ketut masih bisa menghadapinya. Sayang keadaan berbalik pada gim kedua, dimana Anggia/Ketut terus tertinggal sepanjang game kedua dan kalah dengan poin yang cukup jauh, 14-21.

Lanny/Ribka Terhenti di Semifinal Indonesia Masters 2024, Akui Kalah Power

Kerap tertinggal juga terjadi pada gim penentu kemenangan. Namun Anggia/Ketut mengaku tak putus asa dengan terus mengejar poin demi poin hingga akhirnya bisa menyalip posisi dan menang 22-20.

Game kedua kami banyak mengikuti permainan mereka, jadi kami keteteran. Lalu di game ketiga kami banyak melalukan kesalahan, jadi kaya beban tersendiri buat saya. Tapi saya terus berpikir, saya nggak mau keulang lagi kejadian di Malaysia Open atau pertandingan sebelumnya. Saya mau coba dan pengen mengatasi lawan dengan sebaik mungkin,” kata Anggia, dikutip dari situs resmi PBSI.

Apriyani/Fadia Absen di Malaysia Open dan India Open 2024, Kenapa?

Langkah gemilang Anggia/Ketut diikuti juga oleh tunggal putri Fitriani yang sukses merebut kemenangan dalam pertarungan 66 menit dengan skor 15-21, 24-22 dan 21-17. “Di game pertama saya kurang yakin sama pukulan saya sendiri. Tapi di game kedua saya berusaha merubahnya. Saya juga mempercepat pergerakan kaki saya,” kata Fitriani.

Berhasil menyamakan kedudukan di game kedua mendorong Fitriani bisa mengatasi gim ketiga dengan baik dengan memimpin 20-11 atas Mitani. Namun suasana sempat menegang, saat Mitani merebut 6 poin berurtan menjadi 20-17 untuk Fitriani. Beruntung setelahnya, Fitriani sukses amankan kemenangan.

“Game ketiga pas akhir-akhir dia banyak melambung-lambungkan bola. Saya jadi sedikit ragu-ragu dengan pukulan saya dan tegang di lapangan,” ungkapnya. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya