- Dokumentasi Tim Jagonya Ayam
VIVA.co.id – Sirkuit Monaco selama ini menjadi teror bagi para pembalap di kelas Formula 2 atau Formula 1. Sirkuit ini disebut-sebut ujian sesungguhnya bagi para pembalap lantaran karakternya yang khas.
Hal tersebut ternyata disadari oleh tim Pertamina Arden, tempat di mana pembalap muda Indonesia, Muhammad Sean Gelael, bernaung.
Menghadapi GP2 Monaco, Sean mengaku harus menyiapkan fisik maupun aspek teknis lain. Terutama, Sean harus memperbaiki performa mobilnya.
Mobil Sean memang sempat bermasalah di beberapa balapan terakhir. Banyak poin yang terbuang lantaran mesin mobil Sean selalu bermasalah saat balapan.
"Kami memang harus bekerja keras demi menghadapi balapan di Monaco. Tim harus mencari tahu masalah pada mobil dan menemukan jawabannya secepat mungkin," kata Sean.
Hal senada juga diungkapkan rekan setim Sean, Norman Nato. Dia merasa mobilnya mengalami penurunan drastis sejak balapan di Bahrain.
"Monaco jadi tantangan yang tak mudah. Selain performa mobil, kami juga butuh keberuntungan. Kami optimistis bisa meraih poin," tegas Nato.
Menanggapi keluhan dua pembalapnya, kepala mekanik Pertamina Arden, Gaetan Jego, berjanji akan bekerja cepat dan meracik mesin mobilnya dengan baik.
