Piala Sudirman 2017

Penyebab Tim Indonesia Gagal Lolos ke 8 Besar

Tim Indonesia pada Piala Sudirman 2017
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA.co.id – Keterpurukan tim bulutangkis Indonesia dalam ajang Piala Sudirman 2017 terus menuai sejumlah kritikan tajam. Betapa tidak, untuk pertama kalinya dalam sejarah tim Merah Putih tak lolos ke perempat final bahkan harus tersungkur sebagai juru kunci pada penyisihan Grup 1D.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Torehan buruk ini pun langsung ramai direspons oleh para pencinta bulutangkis Tanah Air, mengingat ekspektasi besar yang sempat disematkan kepada Greysia Polii cs. Hal ini tampak dari sejumlah komentar yang muncul dalam postingan di akun resmi PBSI, @badminton.ina.

Kritikan rupanya juga datang dari para pengamat bulutangkis nasional. Legenda ganda putra Indonesia, Christian Hadinata pun turut menyesali kegagalan skuat Cipayung di Gold Coast, Australia itu.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Menurut pria yang akrab disapa koh Chris ini, hasil kekalahan dari India 1-4 di laga perdana adalah petaka besar yang menjadi pemicu awal perjalanan tim Piala Sudirman kali ini.

"Kunci dari kegagalan kali ini adalah kekalahan telak dari India di laga perdana. Walau saya tidak mengikuti persiapan tim ini secara intens, semestinya tim pelatih harus dapat benar-benar memperhitungkan materi tim saat melawan India," ujar Christian saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 25 Mei 2017. 

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

"Di atas kertas, tim kita harusnya menang lawan India, itu mutlak karena jika menang setidaknya tiket 8 besar sudah diraih. Soal susunan line up, memang cukup disesali mengapa tidak menampilkan pilar terbaik mengingat ini permainan secara tim. Terutama ganda putri, saat tercantum Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari jujur saja saya sudah khawatir," tegas koh Chris.

Komentar serupa juga muncul dari pengamat bulutangkis, Broto Happy Wondomisnowo. Rasa kebersamaan, fokus para pemain serta kesan meremehkan lawan justru jadi sorotan pria berkumis tebal ini.

"Kita kurang fokus dan serius saat menghadapi India. Belum menjajal kekuatan Pusarla Venkata Shindu cs, fokus tim Garuda sepertinya hanya ditujukan menghadapi Denmark.  Kenapa memilih Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle Widjaja dan bukan Praveen Jordan/Debby Susanto yang ditampilkan di partai pembuka dan sangat menentukan?" ungkap Broto yang dituangkan dalam postingan di akun Facebook pribadinya.

"Dari awal tim ini sebenarnya nggak solid dan kompak. Faktor esprit de corps atau jiwa korsa, kurang kuat. Ini bisa dilihat saat digelar laga simulasi di Pelatnas Cipayung, 13 Mei silam. Para pemain, sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Ketika tugas belum juga dilakoni, mereka malah bersenang-senang dahulu dengan acara bermain-main di pantai," tegasnya.

Dalam laga penentuan kontra Demnark, Indonesia memang mampu menang dengan skor 3-2. Namun, hasil tersebut tidak cukup untuk membawa skuat Merah Putih untuk melaju ke 8 besar sebab kalah jumlah kemenangan games dari India sebagai runner up Grup 1D.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya