Resep Ganda Putri Indonesia ke Semifinal Indonesia Open 2017

Ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
Sumber :
  • Dok. PBSI

VIVA.co.id – Indonesia menambah kembali satu wakilnya ke babak semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 melalui duet srikandi, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Total, ada 3 penggawa Merah Putih dari 3 sektor berbeda yakni ganda putri, ganda putra (Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto) dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir).

Hasil Pertandingan Wakil Indonesia di Hari Kedua Thailand Masters 2024

Anggia/Ketut yang tampil di partai terakhir Sabtu 17 Juni 2017 dini hari WIB, melangkah ke semifinal dengan mengalahkan Sapsiree Taerattanachai/Puttita Supajirakul asal Thailand melalui rubber game, 13-21, 21-19 dan 21-11 di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta.

“Pada pertandingan ini kami bermain nothing to lose. Kami mau membuktikan kalau kami bisa menang lawan mereka, karena sebelumnya kalah dari mereka. Di game pertama kami blank karena salah pola main, jadi kami tertekan terus,” ungkap Ketut dalam sesi jumpa pers yang dilansir rilis PBSI.

Lanny/Ribka Terhenti di Semifinal Indonesia Masters 2024, Akui Kalah Power

“Di game kedua, sebetulnya kami berusaha untuk mealwan diri sendiri. Kami sudah lepas banget di game ketiga, kalah menang urusan nanti,” tambahnya.

Sementara Anggia yang membuat beberapa kesalahan sendiri di game kedua dan ketiga, mengaku sempat terganggu.

Apriyani/Fadia Absen di Malaysia Open dan India Open 2024, Kenapa?

“Waktu bikin salah itu sebenarnya terganggu, tetapi kan ada partner dan pelatih yang terus menyemangati saya. Mereka bilang saya bisa, pokoknya senyum saja terus, begitu kata mereka,” ujar Anggia.

Sementara itu, pasangan Thailand menyayangkan kekalahan mereka, terutama di game kedua. Keduanya merasa seharusnya bisa memenangkan permainan dua game langsung.

“Sebetulnya kami bisa menang game kedua, tiba-tiba pasangan Indonesia tidak mati-mati, jadi kami bingung sendiri. Pasangan Indonesia tampil dengan baik,” kata Taerattanachai.

“Ini adalah pertandingan kami yang paling malam. Bertanding di jam ini memang menyulitkan,” tambah Supajirakul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya